Kultum Ba’da Dzuhur kedua di hari kedua puasa ini Selasa 14 April 2021, diisi oleh Drs. Sarjimo M.Si, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Didalam kultumnya Beliau menyampaikan perihal terkait dengan perintah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dasarnya antara lain adalah di Surat Al-Baqarah ayat 183 :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
kita yang menjalankan ibadah puasa ini dipanggil oleh Allah sebagai orang yang beriman (يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا) bukan semua orang manusia pada umumnya (يَا أَيُّهَا النَّاسُ), jadi orang yang percaya, yang beriman, bahwa puasa ini memang diperintahkan Allah dengan harapan agar menjadi manusia yang bertaqwa. Perintah ibadah puasa bulan Ramadhan yang diwajibkan bagi orang-orang yang beriman berdasarkan firman Allah pada Surat Al-Baqarah ayat 183 ini ada tiga hal bisa kita ambil sebagai point, yang pertama panggilan untuk orang yang beriman untuk berpuasa, yang kedua kewajiban puasa ini sudah diwajibkan juga untuk kaum-kaum sebelum kaum Nabi Muhammad, dan yang ketiga tujuannya yaitu agar menjadi orang yang bertaqwa. Ibadah puasa bulan Ramadhan juga merupakan pondasi agama Islam, berpuasa di bulan Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam, dan ditinjau dari hukumnya jelas bahwa puasa ramadhan ini hukumnya wajib Ain (tidak bisa diwakilkan).
Menjalankan ibadah puasa ramadhan ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah dalam sebuah hadist harus didasari dengan keikhlasan, orang beriman menjalankan puasa harus ikhlas bukan karena ikut-ikutan, bukan karena keturunan (seperti anak ikut-ikut puasa karena orang tuanya juga berpuasa). Dan perlu diingat juga bahwa Rasulullah juga bersabda bahwa banyak orang yang melaksanakan puasa tetapi tidak mendapat apa-apa selain lapar dan dahaga, oleh karena itu dalam kita menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini kita harus memperhatikan betul perkara-perkara apa yang bisa merusak pahala puasa. Perkara yang bisa merusak pahala puasa antara lain ada lima : bohong atau dusta, ghibah atau menggunjing, adu domba, memandang dengan syahwat, dan sumpah palsu.
Pak Kabid Linjamsos juga menekankan bagaimana meningkatkan kualitas ibadah puasa kita, yaitu kita harus banyak mengisi bulan Ramadhan ini dengan banyak bersedekah, banyak membaca Al-Qur’an, kemudian juga bisa dengan memperbanyak beri’tikaf di masjid, menghidupkan Qiyamullail (sholat malam) termasuk sholat Tarawih, menghidupkan malam Lailatul Qadar, dan memperbanyak Istighfar.