Semarang, 3 Mei 2021, hari ke-21 puasa telah kita lewati, semangat untuk bersama-sama mengharapkan ridlo dari Allah SWT terus akan dilakukan dengan solat dzuhur berjamaah dan kultum. Pengisi kultum pada hari ini Bapak Adji Hadi Prakoso, AKS, MP, dalam kultumnya Pak Adji menyampaikan tentang nuzulul Qur’an.
Nuzul adalah memindahkan dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, Nuzulul Qur’an yaitu diturunkannya firman Allah SWT dari tempat yang tinggi, Sidratul Muntaha, ke tempat yang lebih rendah hingga sampai ke dunia ini. Nuzulul Qur’an ditandain dengan turunnya ayat pertama dalam Al Qur’an yaitu surat Al ‘Alaq ayat 1 sampai 5 pada tanggal 17 Ramadan ketika Rasulullah berada di gua Hira. Tanggal 17 Ramadan inilah yang dijadikan oleh umat muslim sebagai tanggal turunnya Al Qur’an (Nuzulul Qur’an).
Isi didalam Al Qur’an bisa kita bagi menjadi 3 substansi besar yaitu perintah-perintah dari Allah; larangan-larangan dari Allah; contoh dari bentuk larangan/perintah itu sendiri. Kemudian karena kita memahami bahwa Al Qur’an itu adalah bahasa Ilahiah atau bahasa yang diturunkan oleh Allah, tentunya tidak mudah begitu saja kita pahami karena hakikatnya kita manusia adalah jasadiah, sehingga diturunkanlah juga contoh berikutnya yaitu Rasulullah sebagai bentuk seluruh perintah dan larangan tersebut, sehingga bisa dikatakan bahwa akhlak Rasulullah itu sebagai akhlak Al Qur’an.
Kita menyadari betul bahwa Rasulullah adalah satu-satunya manusia di dunia ini yang perilakunya dari kecil sampai dewasa dibukukan, diketahui, diceritakan dalam suatu periwayatan yang sangat komplit, sehingga bisa dikatakan untuk menterjemahkan Al Qur’an agar lebih dipahami oleh manusia pada umumnya itu harus ada Rasulullah.